Merangkul Dunia Web3 dengan Chain Abstraction: Sebuah Jalan Menuju Kedaulatan Digital

7 min read
To Share and +4 nLEARNs

Potensi luar biasa dari teknologi dan ekosistem terdesentralisasi tidak dapat diragukan lagi, terutama dalam hal memberdayakan individu dengan kedaulatan digital (self-sovereignty). Namun, kompleksitas aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan ekosistem blockchain serta rollup yang terfragmentasi telah membatasi daya tariknya kepada masyarakat luas.

Untuk benar-benar bisa memanfaatkan kekuatan transformatif dari Web3, kita perlu menyederhanakan pengalaman pengguna melalui abstraksi dan mendorong lingkungan yang mendukung penuh kedaulatan digital.

Web3: Masalah Kompleksitas

#1 Penanganan Data

Keadaan dApp saat ini mengungkapkan kenyataan pahit: sebagian besar dApps tidak benar-benar bersifat terdesentralisasi atau ramah kepada pengguna. Kebutuhan pengguna untuk bisa menavigasi bursa, mengelola banyak akun, dan menangani biaya gas (gas fees) menggarisbawahi kesenjangan antara ideal aplikasi yang mudah digunakan dan realitas kompleksitas penggunaannya. Kompleksitas ini tidak hanya menghalangi semangat adopsi massal tetapi juga membatasi dApp pada basis pengguna spesifik yang jauh dari web yang digaung-gaungkan untuk semua kalangan.

Tapi dari mana sumber masalah dari kompleksitas ini? Mari kita kembali ke dasar dan memahami bagaimana Web3 dapat menangani data. Web3 sepenuhnya mengubah cara data dikelola dan disimpan, beralih dari penyimpanan data secara terpusat ke lingkungan terdesentralisasi di mana data diamankan dengan bukti kriptografi.

Pendekatan Web3 terhadap data, dengan penekanan pada desentralisasi dan validasi kriptografi, menghadirkan lanskap kompleks yang menantang strategi manajemen data tradisional.

#2 Modularitas

Tren modularitas saat ini di Web3, yang melibatkan pemecahan fungsionalitas blockchain menjadi beberapa lapisan berbeda seperti settlement, ketersediaan data (data availability), dan eksekusi, bertujuan untuk meningkatkan skalabilitas. Teknologi seperti layer-two, optimistic rollup, ZK rollup, dan sidechain adalah contoh pendekatan modular ini. Namun, ini secara tidak sengaja malah memperumit pengalaman pengguna dan pengembang, memecah ekosistem di beberapa blockchain dan menyebabkan lanskap likuiditas, aplikasi, dan basis pengguna yang tersebar. Pengembang menghadapi dilema untuk berkomitmen pada blockchain tertentu, yang berpotensi mempersempit jangkauan proyek mereka.

Dapatkah Abstraksi Memperbaiki Ini Semua?

Sebelum melanjutkan lebih jauh, mari kita pahami apa itu abstraksi. Ini adalah konsep fundamental yang menyederhanakan kompleksitas dengan menyembunyikan detail yang tidak perlu, memungkinkan pengguna untuk fokus pada fungsi tingkat tinggi tanpa terpaku pada seluk-beluk yang mendasarinya. Prinsip ini, yang krusial dalam pemrograman berorientasi objek, melampaui pengembangan perangkat lunak, memfasilitasi implementasi logika kompleks di berbagai domain dengan menyediakan antarmuka yang disederhanakan untuk berinteraksi.

Abstraksi memainkan peran penting dalam pengembangan perangkat lunak dengan menyederhanakan kompleksitas konstruksi program. Ini memungkinkan programmer untuk fokus pada fungsi tingkat tinggi dari kode mereka daripada berkutat dalam detail implementasi. Dengan mengabstraksikan kode kompleks menjadi komponen yang lebih mudah dikelola, pengembang dapat mempercepat alur kerja mereka, meningkatkan kemampuan mereka untuk memecahkan masalah dan mengulangi program mereka, dan menangani proyek yang lebih maju dengan efisiensi yang lebih besar.

Abstraksi tidak hanya merampingkan proses pengembangan tetapi juga mendorong inovasi dengan membebaskan programmer untuk mengeksplorasi ide dan solusi baru, membangun komponen abstrak yang ada untuk mendorong batas-batas pencapaian perangkat lunak mereka.

Tetapi bisakah logika ini diterapkan ke blockchain?

Abstraksi rantai (chain abstraction) mengacu pada penyederhanaan pengalaman pengguna blockchain dengan menyembunyikan mekanisme dasar yang kompleks. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan mendorong adopsi yang lebih luas dengan menghadirkan antarmuka (interface) yang lebih intuitif, sebagaimana dibuktikan oleh pertumbuhan pengguna NEAR yang signifikan, didorong oleh penekanannya pada abstraksi sejak 2018.

Visi Abstraksi Rantai (Chain Abstraction)

Abstraksi rantai (Chain abstraction) memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan dApp secara mulus tanpa perlu memahami seluk-beluk jaringan blockchain atau mengelola berbagai aset mata uang kripto. Tujuannya adalah untuk membuat interaksi blockchain seintuitif mungkin menggunakan aplikasi konvensional apapun, sehingga menurunkan hambatan masuk dan mendorong adopsi teknologi Web3 yang lebih luas.

Apa tujuan utama dari Chain Abstraction di ekosistem Web3?

Correct! Wrong!

Protokol NEAR: Studi Kasus Abstraksi Rantai yang Berhasil

NEAR Protocol adalah contoh nyata penerapan dari abstraksi rantai yang sukses, menunjukkan potensinya untuk meningkatkan keterlibatan pengguna secara signifikan. Dengan mengabstraksikan lapisan blockchain, NEAR telah memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi dan berpartisipasi dalam ekonomi digital di berbagai jaringan melalui antarmuka tunggal yang terpadu. Hal ini tidak hanya meningkatkan kegunaan tetapi juga membuka ruang Web3 untuk audiens yang lebih luas, berkontribusi pada pertumbuhan dan keberagaman ekosistem.

Abstraksi rantai juga memfasilitasi pengembangan aplikasi multi chain dengan memungkinkan developer untuk fokus pada menciptakan pengalaman pengguna berkualitas tinggi daripada terkekang oleh batasan teknis blockchain tertentu. Pendekatan ini mendorong inovasi dan kolaborasi di dalam komunitas Web3, bergerak menuju masa depan di mana identitas dan aset digital dapat dikelola dan ditransaksikan dengan mulus di berbagai platform blockchain, sehingga menyatukan lanskap terfragmentasi dari ekosistem Web3 saat ini.

Contoh Abstraksi Rantai

Zero-knowledge proofs (ZKP) dapat menjadi cara yang hebat untuk memungkinkan abstraksi rantai. ZKP memperkenalkan mekanisme di mana dimungkinkan untuk memverifikasi kebenaran informasi tanpa mengungkapkan informasi itu sendiri. Bayangkan Anda memasuki klub malam, dan untuk membuktikan bahwa Anda sudah cukup umur untuk minum minuman beralkohol, Anda cukup menunjukkan tahun kelahiran Anda alih-alih informasi sensitif lainnya (seperti Nama, Alamat, Nomor Jaminan Sosial, dll.). Itulah contoh kehidupan nyata dari ZKP. Sekarang mari kita perluas ke jaringan blockchain.

Secara tradisional, keamanan dan integritas transaksi blockchain bergantung pada jaringan validator terdesentralisasi. Ini membutuhkan mekanisme konsensus, di mana beberapa pihak akan memvalidasi transaksi, memastikan legitimasi mereka dan dengan demikian mempertahankan kepercayaan jaringan. Namun, metode ini secara inheren menuntut tingkat kepercayaan tertentu pada validator kolektif dan sering kali menghasilkan konsumsi sumber daya yang signifikan karena upaya komputasi yang diperlukan untuk konsensus.

ZKPs dapat memungkinkan satu komputer untuk menegaskan bahwa aturan atau kondisi tertentu telah dipenuhi tanpa mengungkapkan data yang mendasarinya atau memerlukan konsensus dari banyak validator. Pergeseran ini secara signifikan mengurangi ketergantungan pada jaringan validator terdistribusi, memungkinkan proses validasi yang lebih ramping dan efisien.

Bagaimana Zero-Knowledge Proof (ZKP) berkontribusi dalam keamanan transaksi blockchain?

Correct! Wrong!

Konsekuensinya, pengembang mendapatkan fleksibilitas untuk meluncurkan blockchain baru dengan persyaratan sumber daya yang jauh lebih rendah, karena mereka tidak perlu lagi membangun dan memelihara jaringan validator yang besar. Seiring blockchain semakin mengadopsi keamanan yang dapat dibuktikan dengan ZK (Zero-Knowledge), penerbitan bukti (proof) dari ZK pada satu rantai dapat memverifikasi transaksi di beberapa rantai, sehingga secara praktis tidak mungkin untuk mengubah keadaan satu rantai tanpa memengaruhi rantai lainnya yang saling terhubung oleh bukti tersebut.

Bagaimana Protokol NEAR Memungkinkan Abstraksi Rantai

Protokol NEAR memajukan abstraksi rantai dengan mengembangkan ekosistem yang berpusat pada pengguna yang menyederhanakan interaksi di beberapa blockchain. Sejak 2018, NEAR telah memprioritaskan kegunaan (usability), skalabilitas, dan model akun yang fleksibel, bertujuan untuk mengakomodasi aplikasi arus utama dengan potensi menarik miliaran pengguna. Platform ini telah berevolusi untuk sepenuhnya mendukung abstraksi rantai, memungkinkan operasi yang mulus di berbagai blockchain dan aplikasi.

Komponen kunci dari pendekatan NEAR meliputi infrastruktur blockchain yang skalabel yang mampu mendukung lebih dari satu miliar akun aktif dan tumpukan keamanan yang kuat. Tumpukan ini menampilkan solusi ketersediaan data (DA) NEAR, zkWASM dalam kolaborasi dengan Polygon Labs untuk bukti tanpa pengetahuan yang efisien, dan EigenLayer untuk finalitas yang ditingkatkan. Secara kolektif, elemen-elemen ini memastikan lingkungan yang aman dan skalabel untuk aplikasi terdesentralisasi.

NEAR selanjutnya memungkinkan abstraksi rantai melalui agregasi akun, yang memungkinkan pengguna untuk mengelola interaksi mereka di berbagai rantai melalui satu akun. Penyederhanaan ini meluas ke lapisan data, mendukung berbagai arsitektur blockchain dan memastikan akses data yang konsisten. Selain itu, perelai niat (intent relayers) dalam infrastruktur NEAR memfasilitasi operasi kompleks di beberapa rantai, meningkatkan interoperabilitas dan pengalaman pengguna.

Frontend terdesentralisasi di NEAR menawarkan antarmuka terpadu untuk menemukan dan berinteraksi dengan aplikasi di seluruh spektrum Web3, didukung oleh dompet super (super wallets) yang menyederhanakan pengalaman pengguna dengan menghilangkan kebutuhan untuk beralih jaringan atau mengelola biaya gas.

Memberdayakan Pengguna dengan Kedaulatan Digital

Di luar menyederhanakan pengalaman pengguna, abstraksi rantai selaras dengan tujuan yang lebih luas dari kedaulatan digital (self-sovereignty). Di dunia di mana data pribadi dan aset digital semakin berharga, kemampuan untuk mengontrol dan mengelola identitas dan aset digital seseorang menjadi sangat penting. Web3, dengan sifatnya yang terdesentralisasi, menawarkan kerangka kerja bagi pengguna untuk mencapai tingkat kontrol ini, bebas dari kendala dan risiko sistem terpusat.

Kedaulatan digital memastikan individu mengontrol data, aset, dan identitas mereka, menjaga privasi dan otonomi dari eksploitasi otoritas terpusat. Konsep ini sangat penting untuk mencegah pelanggaran privasi dan mendorong interaksi digital yang aman sesuai keinginan pengguna sendiri. Ini mentransformasi ekonomi digital menjadi ruang yang lebih adil, mengurangi ketidakseimbangan kekuatan dan mendorong lingkungan demokratis tempat pengguna berinteraksi dan bertransaksi secara bebas tanpa kekhawatiran pengawasan.

Bagaimana NEAR memungkinkan kedaulatan digital

Protokol NEAR memfasilitasi kedaulatan digital melalui platform terdesentralisasi yang dirancang untuk memberi pengguna kendali atas interaksi digital mereka. Dengan mengabstraksikan kompleksitas teknologi blockchain, NEAR mempermudah pengguna untuk terlibat dengan dApp tanpa memerlukan pengetahuan mendalam tentang infrastruktur yang mendasarinya. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kegunaan tetapi juga memastikan bahwa pengguna dapat mengelola aset dan identitas digital mereka secara mulus di berbagai aplikasi dan platform.

Komitmen NEAR pada perangkat lunak open-source dan pengembangan alat ramah pengguna seperti dompet super dan frontend terdesentralisasi selanjutnya memberdayakan pengguna, memungkinkan pengalaman digital yang berdaulat sesuai dengan etos Web3 dan visi yang lebih luas dari internet terdesentralisasi.

Fitur Near Protocol apa yang mendukung pengoperasian tanpa hambatan di berbagai blockchain dan aplikasi?

Correct! Wrong!

Jalan Menuju Masa Depan

Perjalanan menuju adopsi Web3 yang luas dan terwujudnya kedaulatan digital bukanlah tanpa tantangan. Ini tentunya membutuhkan upaya bersama dari developer, pengguna, dan stakeholder di seluruh ekosistem untuk merangkul prinsip-prinsip abstraksi dan kesederhanaan. Dengan berfokus pada aplikasi yang ramah pengguna dengan mengabstraksikan kompleksitas teknologi blockchain, kita dapat membuka pintu gerbang Web3 untuk audiens secara global.

Perjalanan menuju internet terdesentralisasi yang memberdayakan pengguna sedang berlangsung saat ini. Melalui prinsip abstraksi rantai dan fokus pada penyederhanaan pengalaman pengguna, kita dapat mempercepat transisi ke Web3 dan memberdayakan individu dengan kedaulatan digital yang sebenarnya. Saat kita menavigasi transisi ini, visi internet yang lebih terbuka, aman, dan berpusat pada pengguna tetap dalam jangkauan, menjanjikan masa depan di mana setiap orang memiliki kendali atas kehidupan digital mereka.

Please login to see this form


Generate comment with AI 2 nL
3

Tinggalkan Komentar

Hire AI to help with Comment

To leave a comment you should to:


Scroll to Top